0

Kematian

Posted by Helmi Shemi on 22.52
Sebelumnya mari kita mengheningkan cipta atas meninggalnya King Of Pop, Michael Jackson. Moga arwahnya di terima di sisi terbaik Sang Pencipta. Well, tema kali ini memang menyangkut kematian, tapi bukan krn kematian Jacko lantas lgsg gue tulis di blog. Ini sesuai janji gue yg gue sebut di post sebelumnya.

Sebagai penghias ruangan, gue coba menulis blog ini dgn latar belakang alunan 'Tak Ada Yg Abadi'-nya PeterPan. Bener bgt, ga ada yg abadi di dunia ini. Hanya Tuhan YME. Apapun bentuk suatu ciptaan, ga akan lebih sempurna dari penciptanya. Ga ada, ga mgkn dan ga akan pernah terjadi. Robot? Komputer? Yah, benda - benda hebat disekeliling kita, lebih hebat dari kemampuan kita secara fisik. Tapi enggak secara otak dan perasaan. Kita harus bangga krn itulah yg membedakan kita dgn karya kita, tapi kita jg harus sadar, kita ini ciptaan. Ga bisa berlagak sombong dan sok kuasa atas apapun. Sama kalo benda karya kita rusak, kita sama dengan meninggal. Bisa apa kita ketika meninggal? Diperbaiki seperti halnya ciptaan kita? Mustahil.

Well, kematian. Satu kata, hanya satu kata. Tapi makna yg terkandung banyak bgt. Sebuah kenyataan paling pahit yg harus kita semua. Hari terakhir dari cucu Adam menhembuskan nafas di dunia ini. Wajar kalo kematian pasti di iringi tangisan. Seburuk apapun orang itu, setidaknya akan ada air mata yg berjatuhan walo hanya beberapa tetes. Sungguh ironi melihat atau bahkan hanya sekedar tau kalo kematian itu sangat menyakitkan, menyentuh hati dan tentunya meningkatkan pada hal yg telah dilakukan almarhum juga pada hal bahwa kelak kita juga akan sama seperti itu.

Ga usah ditanya apa sebab kematian. Beragam dan tentunya gue ga perlu jelasin secara terperinci. Tapi yg perlu ditegaskan adalah akibatnya bagi orang yg ditinggalkan. Gue inget pepatah 'Harimau mati meningglkan loreng, gajah mati meninggalkan gading'. Berarti ketika kematian datang kita hanya menyisakan apa yg telah kita perbuat untuk diingat dan dikenang orang lain.

Kita bicara kematian untuk orang yg ditinggalkan dulu. Orang yg sangat kita sayang meninggal dan ga akan kembali. Lantas kita hanya bisa merelakan kan, tapi ga sekuat omongan. Tangisan, penyesalan, bahkan kadang ada yg larut untuk waktu yg lama dalam kesedihan. Apa yg bisa kita perbuat? Merelakan? Iya benar, hanya itu? lalu setelah itu kita pergi? Brengsek. Ga, gue ga setuju. Ya, kita pasti terpukul dgn yg namanya kematian. Apalagi orang yg kita cintai: Ortu, kekasih, saudara, teman bahkan ga jarang hewan peliharaan. Gue paham kita harus merelakan tapi bukan begitu aja. Hati dan kepercayaan yg kuat, keyakinan bahwa itu adalah takdir. Kematian menjemput orang yg kita sayang, tapi kita ga pernah mau berpikir apa yg dirasa ketika takdir itu datang. Krn tentunya kita masih mau hidup. Ya? Ok, kalo kita berpikir kita yg meninggal, mgkn akan perasaan halus yg berkata seperti "Inilah akhir dari hidupku, tolong jgn menangisi aku krn aku menyisakan banyak kenangan. Jagalah orang yg kamu sayangi. Kita akan bertemu di akhirat". Ga sepenuhnya bener ya, gue hanya menerka. Jadi untuk orang yg ditinggalkan, ga usah takut kehilangan dan ga perlu terlalu bersedih. Tersenyumlah dgn air mata yg tetap membasuh wajah. Do'akan dan percaya bahwa kita suatu saat akan bernasib sama. Semoga kata - kata yg gue kutip dari komik Detective Conan ini bisa jd penyemangat untuk orang yg ditinggalkan, "Kamu ga boleh melupakan orang yg telah meninggalkanmu sedikitpun, karena ketika manusia meninggal mereka hanya bisa hidup dalam kenangan orang lain, jadi kalo kita melupakannya, orang itu pun akan benar" mati"

Orang yg meninggal. Kita sbg calon - calonnya. Bingung jg gue mau tulis apa, ga mgkn kan kita tau kapan kita mati, kalo tau mgkn kita udah lama bertobat. hahaha, justkidd. Tunggu, hanya tobat? Jadi kita mati hanya untuk tobat, kalo kita masih hidup kapan tobatnya? Kita mati membawa kebaikan agar masuk surga. Itu pikiran anak TK. Realistis aja, kita mati meninggalkan kenangan, bukan membawa kebaikan yg kita lakukan di dunia. Krn kenangan itu akan diproses dalam ingatan tiap orang yg nantinya menjadi inspirasi dalam hidup. Dan itulah yg nantinya disebut sbg membawa kebaikan. Sederhana aja, kita cukup melakukan apa yg menurut kita baik dan orang lain mendapat manfaat dari hal yg kita lakukan. Itu hal kedua. Yg paling utama tentunya adalah jalan agama.
Ok ok, ga ada yg bisa menafsirkan kematian pada diri sendiri, tapi gue punya opini yg udah jadi prinsip gue sejak lama. Gue suka dan gue berharap gue meninggal lebih dulu daripada orang yg gue sayang. Sebenernya ini hal bodoh, tapi intinya disini gue berharap orang yg gue sayang panjang umur. Dalam hal ini adalah ortu gue dan calon istri gue. Gue ga suka melihat tangisan, jujur gue benci. Kayak gue bilang tadi, terlalu menyakitkan. Bahkan gue sendiri masih belum bisa mengontrol kesedihan gue.

Ada pertanyaan menarik tentang kematian dari temen gue, Carol. Dia tanya "Mi, kalo lo, ortu, temen - temen dan kekasih lo jalan bareng terus kecelakaan dan lo hanya bisa selamatkan satu orang, siapa yg lo pilih?". Gue tertawa mendengar itu. Lantas gue jawab "Semuanya. Gue akan minta nyawa gue dituker demi mereka semua. Memang ga akan cukup tapi gue rela masuk neraka demi mereka semua supaya selamat". Ini yg kita sebut ketulusan, kasih sayang yg mendalam terhadap seseorang atau beberapa orang. Sehingga kadang satu nyawa kita ini terasa murah. Itu yg gue rasa. Terlalu dramatis ya dan hal ini biasa diliat di novel, komik dan film fantasi kan. Itu semua bukan tipuan. Itu perasaan sesungguhnya.

Well, last. Jgn pernah menyesali kematian. Bukan hal yg buruk qo selama kita percaya itu hal yg baik. :). Banyak kan hal yg bermanfaat dari kematian. Akhir kata, sooner or later we will die. It's true. Dunno when. But we just should do the best for everyone, everything.

CU readers!!!








0 Comments

Copyright © 2009 Shemispeaks All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.