1

Jurnalistik -Reporter dan reportase

Posted by Helmi Shemi on 21.42
Post kali ini diminta sama temen gue, Andyka.

Well, sebagai orang yang masih tergolong baru di dunia jurnalistik gue akan sharing beberapa hal yang gue tau tentang jurnalistik itu sendiri.

Jurnalistik erat hubungannya dengan reporter yang kerjaannya adalah mereportase atau melaporkan suatu kejadian yang terjadi dilingkungan. Reporter biasanya mencari tahu fakta dan opini (wawancara) tentang hal yang terjadi dan akan dia jadikan bahan beritanya.

Reporter gak kerja sendirian, biasanya dia dibantu sama camera person dan floor director. Camera person jelas fungsinya, kalau floor director??? Weits, jangan salah, floor director itu sangat membantu kerja agar lebih efisien. Biar gak rempong kalau bahasa gaulnya.

Nah dalam masyarakat yang serba efisien dan efektif ini pula tercipta Reporter Sejati (Maaf gue lupa nama sebenarnya) yaitu reporter yang bekerja seorang diri: Mengambil gambar sendiri, mewawancara, menulis berita dan mengedit berita SENDIRI!!! Wow!!!

Disebutkan bahwa itu bukan hal yang aneh. "Dari pada membayar banyak orang dengan harga yang lumayan cukup, lebih baik membayar satu orang dengan gaji tinggi". Prinsip gitu adalah sesuatu yang wajar untuk sebuah media.

Ok, kita masuk tahap selanjutnya. PULPEN DAN KERTAS. Dua hal yang WAJIB dibawa sama si reporter. Ajaib kalo bisa bertahan tanpa dua hal itu.

Kan ada BB? IPad? Hp? dsb.....Silahkan....monggo....gue gak melarang untuk seorang reporter membawa itu. Tapi lebih baik membawa Pulpen dan Kertas, takutnya kalau bawa benda elektronik kayak gitu ada masalah yang bisa terjadi, misal: baterai abis, macet, ada telepon/sms masu dsb.

Udah siap dengan peralatan? Ok saatnya kita berjuang! Mari menuju medan perang.

note: Perlu diperhatikan untuk reporter selalu mengecek peralatan kawan dan dirinya sendiri. Misal memastikan seorang camera person membawa peralatan yang dibutuhkan, ID, seragam, kebersihan.

Kecerobohan yang sering terjadi adalah: lupa bawa ID, tinta pulpen habis dan baterai atau kaset recorder tinggal sedikit. Siang ini gue menyesali kecerobohan lupa bawa ID yang membuat gue gagal dapet salah satu doorprize berupa Android, BB Gemini, IPad, Keyboard Razor ataupun Modem Flash.

SIAP? BERANGKAT!!!

Ada dua hal yang mungkin terjadi di lapangan:

  1. Reporter tau berita yang akan dicari
  2. Reporter cuma tahu dasar dari berita yang dicari


Untuk kasus pertama, biasanya reporter sudah mendapat masukan/briefing yang cukup dari atasannya mengenai berita apa yang akan diambil. Sehingga reporter bisa langsung beraksi.

Untuk kasus kedua, reporter hanya mendapat kilasan berita. Ini artinya reporter harus improvisasi dengan beritanya. INGAT! Bukan sembarang improve! Tapi maksudnya adalah untuk menggali lebih dalam tentang suatu peristiwa.

Penting: Reporter harus berani dalam menentukan sikap. Dia adalah seorang pemimpin di lapangan untuk mendapatkan berita yang baik


Next,

Tulis berita apa adanya. Jangan dibuat - dibuat. Banyak reporter sekarang yang takut meliput suatu hal karena ada citra buruk dari narasumber. Dalam hal ini, narasumber tersebut merupakan pemimpin dari sautu media yang ada diatas reporter.

Ada kalanya reporter dibuat kesal sama narasumber. Ingat untuk JAGA SIKAP!!!!
Ada narasumber yang malu - malu kucing untuk diwawancara
Ada yang sensitif
Ada yang harus dihormatin dsb....

Pusing deh. Tapi tenang. Cuma ada dua pilihan untuk reporter terhadap narasumber: MAU atau TIDAK di wawancara. Jika TIDAK lebih baik jangan di paksa, karena dapat menyinggung privasi orang lain. Tapi jika narasumber itu benar - benar PENTING sebagai target dan TIDAK ADA PILIHAN LAIN, maka coba terus dekati secara perlahan.

Ajak beliau basa - basi dengan mengutarakan maksud anda. SENYUM! Sangat berguna dalam mengatasi hal ini. Keseringan teman reporter gue mukanya datar, sementara gue yang camera person selalu berusaha senyum. Maksud dari senyum adalah bahwa seorang reporter terlihat serius untuk mewawancara narasumber, narasumber pun akan tergugah tentunya.

OOOOOOOOOOOOO!!!!! Gue hampir lupa. Sebelum seorang reporter bertanya, PASTIKAN! untuk membuat pertanyaan terlebih dahulu. Apapun kondisinya JANGAN sampai anda buat pertanyaan ketika sudah mau mewawancara. itu FATAL!!!

Untuk pertanyaannya sendiri DILARANG bertanya yang tidak bermutu.
Contoh: Ada kebakaran di suatu perumahan, anda mau mewawancarai seorang ibu yang rumahnya terbakar hangus dan anaknya meninggal karena hal tersebut, lalu anda bertanya "Bagaimana perasaan ibu terhadap kejadian ini?"


Konyol!!! Jawabannya sudah pasti sedih! Kecuali orang gila, mungkin jawabannya akan lain.

Ketika anda bertanya, anda harus sigap dengan media anda. Pulpen dan Kertas. Beda untuk reporter Tv yang sudah ada kamera, jadi untuk reporter Tv tidak perlu repot mencatat.

Adalah kekonyolan gue ketika mewawancara orang asing. Dengan modal bahas Inggris pas - pasan, akhirnya gue dan narasumber berusaha lebih dalam dengan bahasa nonverbal (gerak tubuh). Ini terjadi ketika gue bertanya ke orang India yang mengajar di Binus School Simprug.
Tapi ada juga narasumber yang tidak mengerti namun dia menjelaskan sesuai apa yang gue harapkan.

Intinya bahwa bahasa Inggris itu PENTING!

Last but not least step. Ucapkan terima kasih terhadap narasumber. Penting untuk mendapatkan relasi untuk kemudian hari. Jika perlu bertukar kartu nama.

Susun berita yang sudah di dapat. Jadikan suatu karya tulis bermakna yang enak dibaca dengan bahasa Indonesia yang benar (Pelajari tentang karya tulis di pelajaran bahasa Indonesia untuk lebih membantu).

Untuk reporter Tv biasanya menulis lead berita yang nanti akan dibacakan sang penyiar berita.
Contoh lead berita:


Di Amerika baru-baru ini berlangsung peluncuran kompetisi batik ///  Acara pembukaan yang berlangsung di ibukota //  Washington //  DC //  diramaikan dengan fashion show dari desainer Denny Wirawan /// 



Kenapa harus dengan huruf besar? Agar mudah dibaca tentunya, dan tidak terjadi kesalahan pembacaan karena kemiripan beberapa huruf kecil.
Lalu maksud tanda // atau ///??? Kalau // (dua garis miring) artinya (,) (koma) berhenti sejenak. Kalau /// (tiga garis miring) artinya (.) (titik)

Well, gue rasa itu cukup untuk sekilas tentang reporter dan reportase. Hope it useful :]
Kalau masih belum jelas bisa bertanya melalu twitter atau fb gue.

Good nite dan have a nice dream



1 Comments


keren bung, dpt ilmu byk nih thanks

Copyright © 2009 Shemispeaks All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.